Kamis, 12 November 2009

// // Leave a Comment

Subak Dalam Masyarakat dan Kebudayaan Agraris

          Subak menurut I Made Semada merupakan suatu tradisi turun temurun dikalangan masyarakat Bali, didalam pengelolaan irigasi dan pertanian sawah. Subak merupakan perkumpulan petani pemakai air, mengatur dirinya sendiri didalam pembangunan dan pengelolaan irigasi dan pertanian diwilayahnya secara otonom dan demokrasi. Subak telah dipelajari oleh Clifford Geertz, sedangkan J. Stephen Lansing telah menarik perhatian umum tentang pentingnya sistem irigasi tradisional.
         Ia mempelajari pura-pura di Bali, terutama yang diperuntukkan bagi pertanian, yang biasa dilupakan oleh orang asing. Pada tahun 1987 Lansing bekerja sama dengan petani-petani Bali untuk mengembangkan model komputer sistem irigasi Subak. Dengan itu ia membuktikan keefektifan Subak serta pentingnya sistem ini Namun keberadaan subak sangat terancam. Banyak lahan-lahan pertanian yang dialih fungsikan menjadi obyek wisata atau fasilitas wisata. Banyaknya pembangunan ini berakibat tidak hanya subak yang terancam tapi juga masyarakat adat dan petani sebagai pemegang atau petugas yang mengurus subak dan pengguna sarana subak.
          Prof. Dr Nyoman Sutawan dalam makalah seminar "Sistem Subak di Bali menghadapi Era Globalisasi" di Universitas Udayana, Denpasar, (16/8) menyebutkan, menjadi petani bukanlah pilihan generasi muda di Bali. Penduduk Bali, terutama pemuda, cenderung ingin bekerja di sektor pariwisata karena lebih bergengsi dan menjanjikan penghasilan yang jauh melebihi pekerjaan bertani. Pertanian merupaka sektor penting, tapi karena kurangnya penyuluhan kepada masyarakat akan pentingnya pertanian, pemerintah hendaknya ikut andil dalam melestarikan pertanian sekaligus budaya subak yang telah turun temurun yang terancam punah.
          Mengingat subak merupakan suatu sistem efektif banyak hal yang bisa dilakukan pemerintah untuk tetap melestarikan subak. Pemerintah bisa menjadikan subak menjadi sebuah lembaga yang dilindungi oleh badan hukum sehingga perihal yang mengancam pertanian atau pun subak bisa mudah dihadapi. Kerjasama antara pemerintah, petani dan masyarakat adat sangatlah penting untuk mempertahankan subak serta memajukan pertanian. Pendapatan pemerintah dari sektor pariwisata sangatlah melimpah ruah, alangkah baiknya jika pendapatan atau simpanan daerah digunakan untuk memajukan sektor pertanian. Pertanian jika ditangani dengan baik sangatlah menjanjikan. Bukan tidak mungkin jika penangan masalah ini ditangani dengan serius dan tidak setengah hati Bali bisa menjadi provinsi yang tidak hanya di kenal karena wisata tapi juga pertaniannya.

Semada, I Made. 2000.Peran Subak Gede Caguh Dalam Pengelolaan Jaringan Irigasi.http://air.bappenas.go.id.
2008. Subak (Irigasi).Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.
2004.Tradisi Subak Dalam Nuansa Metropolitan.KCM.

0 comment: