Kamis, 05 November 2009

// // Leave a Comment

Unsur-unsur dan Ciri-ciri Pertanian

          Kemiskinan merupakan masalah bangsa Indonesia yang tak kunjung usai. Kemiskinan merpakan faktor yang dapat berdampak negatif bagi kehidupan. Kemiskinan bisa menyebabkan terjadinya hal kriminal, gizi buruk, kebodohan dan masih banyak lagi. Indonesia merpakan negara agraris yang sangat besar namun mayoritas penduduknya sebagian besar berada di bawah garis kemiskinan. Saat ini 70 persen masyarakat miskin Indonesia adalah petani. Hal ini bertentangan dengan anggapan bahwan Indonesia merupakan negara agraris tapi justru faktor fundamental agraria sebagian besar miskin. Petani yang miskin cenderung petani desa.

           Dari hasil penelitihan Tim Yusuf gayo , bisa disimpulkan ada beberapa faktor utama penyebab semakin terpuruknya kondisi ekonomi masyarakat desa itu(petani, nelayan, perajin, peternak dan buruh), sebagai berikut :

  • Kuatnya posisi pedagang perantara yang didukung oleh birokrat perdesaan yang juga turut menikmati sebagian keuntungana dari mekanisme pasar yang tidak berpihak pada petani
  • Seluruh pasar baik lokal, regional maupun eksport umumnya telah dikuasai pedagang dengan distribusi income yang semakin tidak adil bagi produsen di perdesaan.
  • Bantuan-bantuan pemerintah seperti JPS sangat kecil yang benar-benar sampai kepada masyarakat yang menjadi target.
  • Tingkat pendidikan masyarakat desa yang relatif rendah sehingga tidak mampu menerima modernisasi dalam upaya meningkatkan teknologi untuk mengefisiensikana kegiatan ekonomi mereka.

Dari beberapa alternatif tersebut kita bisa mengetahui apa penyebab kemisikinan petani. Seperti yang dilansir TARGET MDGs – Indonesia, Kemiskinan petani, terutama petani padi, sudah terekam lama. Setelah krisis, nilai tukar petani terus merosot. Artinya, perbandingan harga yang diterima dan dibayarkan petani kian menurun. Ini menjadi petunjuk, kesejahteraan mereka kian merosot dan miskin. Kini tingkat Kemiskinan di pedesaan lebih tinggi sebelum krisis dan keadaan sebaliknya terjadi di perkotaan. Hal itu menandakan pengentasan Kemiskinan di pedesaan lebih lamban. Kebijakan antipedesaan, seperti impor beras,penurunan harga pembelian gabah dan bea impor, hanya akan memperdalam tingkat Kemiskinan. Yang diperlukan adalah beleid yang mempromosikan pedesaan.

           Dalam pemecahan masalah ini perlu diadakan kajian, seperti yang diungkapkan Yusuf gayo, pengembangan perdesaan yang merupakan usaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat perdesaan secara bertahap melalui :
  1. Pembentukan lembaga koperasi oleh masyarakat, agar masyarakat mampu melaksanakan prosesing, pemasaran dan melindungi dirinya dari ulah para spekulan,
  2. Pengembangan produk pertanian unggulan yang berkualitas dan berdaya saing,
  3. Peningkatan kesempatan berusaha dan bekerja guna peningkatan pendapatan,
  4. Pengembangan lembaga-lembaga Pemerintah untuk memfasilitasi kebutuhan modal, kegiatan usaha dan pengembangan SDM di perdesaan.
___________________________

Gayo,yusuf. 2003. Menelusuri Simpul Penyebab Kemiskinan Masyarakat Desa. www.pu.go.id.

TARGET MDGs Indonesia. Petani, Kemiskinan dan Reforma Agraria. www.targetmdgs.org.

Gayo,yusuf. 2003. Menelusuri Simpul Penyebab Kemiskinan Masyarakat Desa. www.pu.go.id.




0 comment: