Membuang Waktu untuk Kesempatan

         Malam Kamis mendung dan sedikit bintik air jatuh dari langit. Suasana dingin yang nyaman mengantar laju kuda besi tercinta menepati janji. Layaknya Valentino Rossi ngebut dan menyalip beberapa pejalan kaki. Swiiiiing wesss brruuuummm dengan kencangnya (pengendara motor lain mendahului). Lewati jalan kalimantan yang cukup ramai seperti ibukota, level satu pun terlewati. Menapaki bundaran DPR yang terlihat seperti bundaran HI klakson berbunyi seakan menandakan Raja Jalanan Dadakan sedang lewat, level 2 lunas. Level akhir dijajaki perseneleng kuda besi kunaikkan ke angka dua Gass Pooll coyyy.  Dengan perjuangan yang cukup melelahkan akhirnya tiba juga di garis finish. Turunlah dari kuda besi dan tersenyum seolah menjadi pemenang dalam ajang moto GP \(´▽`)/. Ya sedikit imajenasi yang dimunculkan untuk menghibur diri agar tidak melamun dijalan. Weeeaaakkk mungkin istilah kemarin cocok untuk diungkapkan.

         Berjabat tangan dengan beberapa penggemar yang telah menunggu di podium, Sembari merayakan kemenangan karena telah sampai pada tempat yang telah dijanjikan. Rekan-rekan menyambut. Senyum Sapa Salam Sopan Santun (5S) semboyan SMA 1 Arjasa tercinta kuamalkan saat itu juga. Bertemu dengan wajah-wajah yang mulai asing di dunia persilatan memberi warna baru dalam lensa mata dan memori otak yang sudah lama tak terisi file-file ter-update. Terlihat beberapa ekspresi wajah yang membuat suasana menjadi lebih fluktuatif (APANE!!! (¬͡˛ ¬͡”)a ) . Ada yang yang tesenyum ada yang mlongo ada yang angop ada pula yang cemberut.

          Cangkruk lebih tepatnya aktivitas yang sedang dilakukan. Memang sih beberapa kalangan menganggap cangkruk adalah kegiatan yang membuang waktu. Kali ini ku buang jauh makna itu. Tak masalah membuang waktu tapi kudapat hal yang sesuai dengan harga yang ku bayar yaitu kebersamaan. Di sini bisa dirasakan bagaimana rasanya berkumpul dengan beberapa rekan yang telah lama berpisah (kayak pelem saja). Kartu remi terbagiakan sesuai porsinya menaikkan tensi urakan dari beberapa mulut manusia yang ada (untung sudah gosok gigi). Diskusi bak seorang politikus pun dilakukan, macam orang penting di DPR kali yah. Sindiran demi sindiran menambah hangat suasana sampek kringetan pula. Si komedian yang bermimpi menaiki tank tempur perang timur tengah juga turut hadir meramikan suasana. Canda Tawa tak hentinya bergema. Indah rasanya. Jarang-jarang mendapat kesempatan seperti ini, maklum masuk golongan kuper ( ⌣ ́_ ⌣ ̀). Asap tak henti-hentinya mengepul "Foooggiiiing cooyy"  (˘ ˘з)~♬*music*~ , aneh memang padahal tak ada tanda-tanda wabah demam berdarah, mungkin salah satu bentuk kewaspadaan. Batang demi batang, sruput demi sruput, tawa demi tawa lanjutin aja gan. 

          Agenda pun berakhir, dengan sejuta cerita dari masing-masing pendekar dinasti Agribusiness 2008. Beberapa dari mereka ada yang beranjak merantau ke kota orang semoga mereka diberkati dan pulang membawa berita bahagia. Dan pendekar yang masih berguru dan tak kunjung selesai semoga lekas mendapat titah memakai jubah hitam dengan topi kotak bertali (Amiiiiinnnnn #mirip makmum sholat jum'at). Sepenggal ungkapan kecil disela pagi yang masih petang. Go Go Power Ranger Guys (ง'̀⌣'́)ง semoga takdir mempertemukan kita lagi. Crepet,