Minggu, 09 September 2012

// // Leave a Comment

Bukan yang sebenarnya

          Tak ada hal menarik, tak ada topik yang jelas pula hari ini. Semacam ada kekosongan agenda. Kekosoangan yang terjadi karena kebetulan bukan karena ingin bertaruh seperti halnya tulisan kemarin. Amplang istilah yang saya pakai. Berpikir glambyar pun dimulai. Sensasi mulai terasa saat tepat pukul 01.22 tanggal 9 September 2012.
           Yow kita mulai, dalam agenda keamplagan hari ini didapat suatu hal yang terasa aneh tapi itu nyata. Bermula saat merefresh memori otak (istilah kerennya sih) atau gampangnya mengingat kembali yang terjadi pada periode sebelumnya. Banyak terdapat hal yang bukan kita lakukan namun itu bukan sebenarnya dari yang diri kita. Contoh kasus pada saat kita berkumpul bercanda, bersenda gurau dan lain sebagainya yang memiliki arti hampir sama , kadang kita tidak sepenuhnya tersenyum, kadang kita tak sepenuhnya merenung dan kadang kita tak sepenuhnya senasib sepenanggungan (nyolong istilah perjuangan). Namun hal-hal yang yang bukan sebenarnya itu sangat dibutuhkan pada saat itu. Walaupun pihak yang memberi umpan atau pun yang menerima umpan sebenarnya sadar bahwa itu bukan sebenarnya. Tapi kenapa kita harus melakukan hal seperti itu? hmm...
          Ada beberapa kalangan yang lebih nyaman dengan membuang hal yang bukan sebenarnya itu dari diri. Dampak yang terjadi, sosok yang seperti ini lebih punya nilai atau frame yang lebih jelas tegas gambaran seorang sosok. Lingkungan lebih menyesuaikan diri dengan sosok ini dan lingkungan lebih mengalah untuk mengerti dengan sosok ini. Menurut penulis kecenderungan sosok yang seperti ini jika dipertahankan dalam diri maka sosok ini belum tentu bisa berbaur dengan segala bentuk sosok yang lain. Berkembangnya usia pasti akan mununtut sosok ini mengubah beberapa bagian prinsip yang dipegang untuk lebih fleksible, tentunya akan mencoba hal yang bukan sebenarnya itu (sebut saja hal palsu) untuk bisa berbaur dengan keadaan. Beberapa hal yang mungkin bisa memicu antara lain  apabila memang lingkungan tidak cocok dengan apa yang ada dalam diri, dituntut karena kepentingan atau karena butuh pemfiguran. Bisa dikatakan udah baligh atau dewasa (sok tau nih penulis).
            Kembali ke pembicaraan awal, menurut penulis hal yang bukan sebenarnya dalam beberapa suasana perlu dilakukan. Tak harus kita berpegang teguh pada siapa kita. Harga diri pun dapat tergadai jika itu merupakan salah satu pertahanan terakhir untuk hidup (di Lagunya Last Child klo gak salah). Karena menurut penulis ini penting. Sebaik kita harus pandai membaca suasana untuk berlaku bukan sebenarnya agar kesan yang timbul adalah pengertian bukan mengarah pada munafik (pada makna yang buruk). Okey   kawan semoga harimu indah. Good  Everytime ^_^v

0 comment: