Minggu, 30 September 2012

// // Leave a Comment

Membuat Hidangan Lezat

          Awal kisah terjadi saat kita mencoba untuk merangkul sebuah pihak yang kata orang di anggap miring atau pun sebelah mata. Mengangkat dan membiasakan lingkungan untuk merubah pandangan buruk pihak yang bersangkutan. Terlaksanalah agenda yang bisa dikatakan patriotis oleh beberapa kalangan. Sempat besar kepala atas pujian yang terlontar dari pihak tersebut.

         Tujuan yang mulia harus dilandasi dengan pemahaman yang kuat atas tujuan itu sendiri. Kurang pahamnya seluk beluk tujuan yang hanya terlihat gambaran goal, hasil dan dampak positif tidak diimbangi dengan memahami karakter target. Dengan modal semangat untuk mencapai hasil terlaksanalah agenda yang sudah mulai matang. Kita jabarkan dalam analogi.
          Kita ambil dari dunia hidangan yaitu bubur. Nasi telah menjadi bubur, dengan awalan resep coba-coba diatas dihasilkan sebuah rasa yang sedikit agak aneh atau dapat dikatakan kurang sedap. Hemm ternyata bubur yang dibuat masih kurang bumbu. Ada sedikit kepahitan yang dirasakan. Pahit yang terasa untung saja tak lekas membuat kepala berfikir langsung membuang bubur matang ini. Merasakan kembali pahitnya, menelaah kenapa bisa pahit terasa.

          Banyak wawasan yang didapat dengan merasakan lagi rasa pahit bubur, tak hanya merasakan dengan lidah, tapi merasakan dengan hati. Ada sebuah konstruk (istilah sodara Halim) yang belum kita kenal. Pahit yang terjadi karena ketidaksesuaian resep bubur yang diinginkan dengan konstruk pembuatan bubur jenis tersebut.

          Pelajaran yang didapat hari ini. Jika kita memang benar-benar ingin mengangkat tujuan mulia kedalam sebuah hasil yang lezat. Haruslah kita tahu unsur-unsur apa yang terkandung dari bahan mentah dari hidangan kita. Agar kita tahu bagaiamana mengolah bahan (target yang yang saya maksud) baku menjadi Hidangan  yang benar-benar lezat.

0 comment: